3 Bulan Sudah
3Bulan sudah aku meninggalkan kota itu. Kota Medan yang penuh dengan berbagai macam kenangan. Aku benar-benar pergi dan tak kembali. Tapi sesekali aku akan datang berkunjung ke kota itu sekedar berlibur, bukan menetap seperti dulu. Serpihan kenangan 7th lepas masi belum bisa kulupakan. Bahkan mungkin aku tak akan mampu untuk melupakannya.
Dari awal memilih Universitas, sampailah aku mendapatkan pekerjaan. Semua masi sangat terkemas rapi dalam inggatanku. Seandianya waktu dapat diputar, aku tak inggin datang ke sana. Sebab sekali aku datang kemudian aku jatuh cinta, tapi pada akhirnya aku harus pergi meninggalkan.
Bukan mudah berada diposisiku. Harus belajar dan pergi jauh dari orangtua. Kemudian beradaptasi dengan lingkungan asing. Tidak mengenal siapa pun di sana. Seorang teman pun dulu aku tak punya. Hinggalah akhirnya aku mampu menyesuaikan diri dengan segala yang ada. Aku memulai menerima takdirku, inilah pilihanku. Yang aku perjuangkan demi sebuah cita-cita. Kota itu bukan hanya tempatku menuntut ilmu hingga aku jadi seorang Sarjana, namun kota itu lebih mengajarkanku tentang hidupku yang sedang diuji.
Kota yang jauh dari orangtua, jauh dari sahabat, tapi kota yang memunculkan beribu kenangan indah. Aku tak sangka jika kebencianku menerima takdir justru menjadikan diriku tak mampu melepaskan takdir. Seandainya orangtuaku tidak menyuruhku kembali ke kampung halaman, aku pasti masi tetap bertahan di sana. Apa boleh buat jika aku harus melepaskan pekerjaanku demi baktiku pada orangtuaku. Bukan pasal pekerjaan saja yang aku relakan. Namun, mereka para sahabat yang sudah menemaniku dalam suka maupun duka harus rela kutinggalkan. Aku selalu berharap Allah akan menggantinya sama seperti dulu. Sebelum aku pergi ke kota itu, aku kehilangan mereka, kemudian Allah gantikan dengan yang lebih bermakna.
..............................
Komentar