MEDAN PART 1
MEDAN MENAKUTKAN
....................
Bagaimana bisa ku melupakan kota ini. Semua
kenangan terlalu banyak sekali tertinggal di kota ini. Kota yang seram, kota
yang rusuh, kota yang penuh cinta kasih. Mngkin sebentar lagi aku benar - benar
akan meninggalkan kota ini dengan berat hati.
Awal pertama aku merasa takut
meninggalkan kampung halaman untuk datang ke sini. Namun, disebabkan cita -
cita aku terpaksa meninggalkan kota kelahiran demi kota ini. Aku yakin akan ada
hal baru yang akan aku dapatkan dari sebuah kota yang aku takuti. Ternyata benar,
begitu banyak yang aku dapatkan disini. Kesedihan, kesengsaraan, dan
kebahagiaan.
UNIMED.
Universitas Negeri Medan, di sinilah kakiku
melangkah untuk merebut sebuah toga dengan susah payah. Dari pada awal, kampus
ini sama sekali tidak ku kenal, bahkan bukan tujuanku. Namanya saja sangat asing dan
belum pernah ku dengar sebelumnya. Tapi, atas rekomendasi seseoranglah akhirnya
aku bisa kuliah di universitas negeri yang aku cita – citakan. Sebab cita –
citaku ingin di kampus negeri. Dengan ketidaksengajaan ini membuatku
mengajarkan banyak hal tentang sebuah perjuangan dan pertahanan. Aku mencoba
berjuang untuk beradaptasi dengan semua yang ada di sini. Aku mulai berjuang
untuk menjadi mahasiswa yang kuliah dengan benar. Semua ku jalani dengan berat
hati. Namun, lama – kelamaan aku merasa nyaman. Ibarat bahasa jawa itu mulai
kerasan.
Di kampus ini begitu
banyak memori yang tertinggal.
Tentang sahabat,
tentang x-boy friend, tentang yang lainnya. Sangat tersayangkan bila aku harus
tamat paling awal dan meninggalkan mereka para sahabat. Tapi apapun itu silahturahmi
tetap selalu kami jaga bahkan hingga hari ini.
Jika kau tahu lek,
betapa aku sulit melupakan klen. Ini lebih sulit dari aku melupakan x-boy
friend. Butuh waktu yang lama untuk beradaptasi untuk tidak ketergantungan
dengan klen.
Hari ini dengan
sejujurya aku sangat merindukan klen. Aku tahu klen udah sibuk masing – masing.
Sama juga dengan aku. Tapi sesibuk apapun aku, aku tetep saja tak pernah lupa
dengan klen. SDM (SKRIPSI DOA MAMAK) aku rindu sangat – sangat. Semakin hari
waktu semakin habis lek. Kita semakin menjauh karena jarak dan waktu. Klen udah
pergi dan kembali ke kampung masing – masing. Yang di Aceh balik, yang di
Brandan balik, yang di Rantau balik, yang di Perbaungan balik, yang di Sintar menikah,
yang di Malaysia menikah. Kini tinggal aku satu – satunya penghuni Medan yang
masih betah. Tapi aku justru tak bisa membayangkan jika aku yang akan kembali
ke kampung halamanku. Pasti akan susah lagi kita untuk berkombur seperti dulu.
Apapun itu aku sayang
dengan klen. Klen saksi hidupku di Kota ini. Dimana aku susah, dimana aku
senang, klen ada menemani hari – hariku.
Komentar