Postingan

MEDAN PART II

RAYA KE-EMPAT DI KOTA INI  5 tahun aku mampu bertahan hidup di kota ini. Kota yang penuh dengan berbagai macam teka - teki. 2012 sd 2018, kakiku masi saja tertinggal di sini. Aku masih memijakan kisah klasik di kota ini. Dari awal sebelum kuliah dan masi bantuin tante di hotelnya hingga sekarang aku sudah Sarjana dan menjadi pekerja. Mungkin setelah ini kisah ku akan berganti. Bukan menceritakan tentang kota ini lagi, tapi kota lain yang akan kujajaki. Semoga saja. Ini lebaran ke 4 di kota ini. Sei mati, sungai mati itu arti dari nama tempat tinggalku di sini. Selama 4 tahun menjalani lebaran di kota ini, sedikitpun aku tidak merasa berkesan. Ntah lah, mengapa aku bisa mengatakan demikian. Memang itu kenyataan. Berbeda sekali dengan lebaran di kampung halaman yang selalunya suasana bulan romadhon itu selalu saja ramai. Aku ingat betul di kampungku kalau sahur selalu saja ada yang berkeliling kampung untuk membangunkan orang saur. Setelah itu kami ramai ke masjid untuk subuh b

MEDAN PART 1

MEDAN MENAKUTKAN .................... Bagaimana bisa ku melupakan kota ini. Semua kenangan terlalu banyak sekali tertinggal di kota ini. Kota yang seram, kota yang rusuh, kota yang penuh cinta kasih. Mngkin sebentar lagi aku benar - benar akan meninggalkan kota ini dengan berat hati.  Awal pertama aku  merasa takut meninggalkan kampung halaman untuk datang ke sini. Namun, disebabkan cita - cita aku terpaksa meninggalkan kota kelahiran demi kota ini. Aku yakin akan ada hal baru yang akan aku dapatkan dari sebuah kota yang aku takuti. Ternyata benar, begitu banyak yang aku dapatkan disini. Kesedihan, kesengsaraan, dan kebahagiaan.  UNIMED.  Universitas Negeri Medan, di sinilah kakiku melangkah untuk merebut sebuah toga dengan susah payah. Dari pada awal, kampus ini sama sekali tidak ku kenal, bahkan   bukan tujuanku. Namanya saja sangat asing dan belum pernah ku dengar sebelumnya. Tapi, atas rekomendasi seseoranglah akhirnya aku bisa kuliah di universitas ne

TELKOM

Sedikit bercerita mengenai karir yang belum mulus. Selalunya aku di terima kerja di bank. 3 kali diterima. 2kali menolak dan 1 kali mencoba. Tapi endingnya aku tetap dilema moral. Ntah mengapa dilema selalu melanda. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti training saja. Habis itu aku keluar. Banyak sekali kendala masalah pekerjaan di Kota Ini. Ada satu lagi sebuah pengalaman. Ketika diterima disebuah klinik, dengan jenis pekerjaan yang mudah tetapi semacam di jajah Jepang. Untuk ibadah saja selalu ditanya. Bukan hanya itu saja, yang lebih sedihnya memang tidak aada tempat solat. Bahkan tempat yang bersih untuk solat atau tempat kosong yang bisa untuk solat. Endingnya tidak jadi lagi untuk join di pekerjaan tersebut. Tetapi ketika Telkom memanggil. Ada rasa yang berbeda di sana. Aku datang telat. Aku datang saat orang sudah habis interview. Untungnya masi diberikan kesempatan. Dan itu kali pertama aku merasa berdebar saat wawancara. Selalunya aku santai dan biasa saja. Ketika w

Lebih Pilih Mana Kenyamanan atau Keiklasan sih ?

Gambar
Banyak orang memilih seseorang untuk menjalani sebuah hubungan karena beralasan "Aku nyaman sama dia". Hampir semua teman, sahabat, bahkan orang-orang yang ada dalam kehidupanku mengatakan demikian. Jujur aku masi ambigu dengan hal ini. Aku masi bingung apa beda kenyamanan dalam sebuah hubungan? Apa beda keiklasan dalam sebuah hubungan. (Walaapun aku tidak menjalin hubungan dengan siapapun, tapi aku pigin kalian coment di bawah sih).Maka dari itu di sini aku pingin share aja si. Berdasarkan pemikiranku dan pengalaman orang sekitarku. Okeyy... Aku berfikir dulu aku bisa sukakan dia karena aku merasa nyaman dengan dia. Beberapa lelaki juga mengatakan bahwa mereka nyaman denganku.  Sahabatku bilang dia nyaman dengan pacarnya walaupun sering berantem.  Yang lain bilang juga aku nyaman sama dia. Katanya nyaman, Tapi kenapa masi sering read chat pasangannya tanpa merelplay?  Sepupuku kata aku harus dapetin orang yang bisa buat aku nyaman? Segudang percakapan d

Rindu Ini Berat

Apakah kau tahu aku merindu ? Apakah kau tahu aku tak bisa berbuat apapun ? Apakah kau tahu aku tak mengenalmu ?   Sebatas yang aku tahu kau pernah singgah Kau pernah menberikan goresan Di sebuah kertas putih yang aku miliki Kau sempat memberikan corak yang tak aku duga sebelumnya   Kini aku harus apa? Mencarimu ? Dimana? Aku pun tak tahu  kemana aku harus mencarimu Mungkin kah pencarianku hanyalah sebatas dalam sujud ?   Mengapa hanya dalam sujud ? Sebab aku hanya mampu mendoakan mu dari jauh  Sebab aku hanya mampu melihatmu dari sisi hatiku saja  Sebab aku hanya bisa sebatas ini   

Sang Pembolak - Balik Hati

Wahai sang pembolak- balik hati Tetapkanlah hati ini hanya pada yang Engkau Redhoi  Janganlah biarkan hati ini terombang - ambing tanpa arah dan tujuan yang jelas Biarkan hati ini merasakan betapa besar Nikmat Cinta - Mu Ijinkan hati ini memiliki tempat persinggahan yang abadi Jangan berikan hati ini pada musafir Karena umat-Mu yang begitu lemah ini tak akan mampu menahan lara Datangkanlah dia diwaktu yang tepat  Saat hati ini benar mampu menetapkan pilihan pada yang bijaksana

DIA

Jika menyukainya cukuplah diam Tak perlu mengumbar perasaan itu Pergilah dan datang kepada - Nya Sang Maha Pencipta Katakan apa yang kau rasakan Bilanglah jika hati ini masih berbolak - balik Mintalah petunjuk di setiap sujudmu DIA akan paham Mana yang kau perlukan Bukan yang kau inginkan