Postingan

Melawan Restu

Aku kira kemarin adalah patah hati terhebat. Namun, masi ada yang lebih dari itu.  Restu.  Jika hubungan tanpa restu maka jangan sesekali untuk melangkah.  Itulah yang terjadi pada diri ini. Setelah selsai dengan satu nama, kemudian ada nama baru. Yang dikira nama baru itu adalah sebuah jodoh. Namun, nyatanya masih bukan. Perkenalan itu sudah lama. Namun, untuk membuka pintu nya yang butuh proses. Begitu pintu itu terbuka sangat lebar. Hanya kecewa yang aku dapat. Lagi - lagi ini menyakitkan. Inilah paling menyakitkan dalam sejarah hidup. Karena marwah ini serasa direndahkan. DIA membangkitkanku. DIA juga menjatuhkanku. Di tempat paling dasar. Kami kira akan ada sebuah resepsi pernikahan tahun depan. Tapi restu nya yang tak berpihak. Untuk itu kami memutuskan untuk saling melepaskan.  Kami tidak mungkin menjalani sebuah hubungan tanpa restu. Dia tak mampu melawan restu. Apa yang terjadi? Aku dihukum atas kesalahan yang aku tidak perbuat. Keluarganya menolaku hanya hanya karena tidak me

SELESAI

 Pada akhirnya kita menyerah bukan karena tidak mampu lagi untuk saling berjuang. Namun, keadaan dan takdir membuat kita sadar. Bahwa apa yang selama ini kita lakukan tidak benar. Aku dan kau sudah terlalu rumit. Kini saatnya KITA hidup di kehidupan masing - masing. Bukan hati ini bisa pergi dengan cepat melupakan semua. Tapi, tekat ini yang ingin maju untuk menjemput masa depan yang seharusnya. Biar lah apa yang kita lalui selama ini menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga untuk kita. Cukup kita simpan. Tanpa kita ungkit kembali.  Apapun yang terjadi sudah menjadi takdir kita. Ketika kau bilang aku masih ingin bersamamu, tapi tidak ada tindakan apapun. Di situ pikiranku tergerak. Bahwa kita selsai. Carilah kehidupan masing - masing. Agar kita bisa sama - sama saling bahagia. Kau tidak akan bisa bersamaku. Begitu juga dengan aku.  Awalnya aku tidak mampu. Tapi aku sadar, berapa lama kita bertahan kita tidak akan bisa bersatu. Mau seperti apa kita paksakan kita tetap kembali ke pa

Bagaimana coba?

 Aku kira setelah kemarin kita benar - benar saling melepas. Tapi nyatanya tidak. Ini seperti lingkatan setan yang aku sendiri tidak tahu bagaimana cara melepasnya. Aku sudah berjanji dengan diriku, aku tidak ingin dipermainkan lagi seperti dulu. Nyatanya itu hanya kalimat yang keluar dari pikiran kita saat dalam keadaan kacau. Sebab hati ini tidak bisa ditipu oleh pikiran kita sendiri. Aku masi saja seperti dulu masi sangat menyayangimu. Begitu juga dengan kau. Permainan apa lagi ini? Kapan agak nya semua akan berakhir. Sebenarnya sama - sama penat. Tapi bagaimana mengakhirinya?  Hati ini sangt lemah. Tolong jangan menjadi bodoh kembali. 

KITA SAMA - SAMA MELEPASKAN

Kau tau air mata ini menetes tiada henti. Mungkin kau sudah mulai memahami dengan diam dan cuek ku akhir – akhir ini. Sampai pada masa dimana aku juga mulai memahami arti jawaban dari setiap pertanyaan yang aku ajukan pada mu. Aku tahu dari awal semuanya terlalu sulit. Tapi kita memaksa untuk melaluinya bersama. Meskipun aku pernah mengatakan padamu kita padamkan saja semua, kau bilang tidak. Bodohnya aku, mengikuti permainan ini. Kusadari aku tidak tahu diri. Menyayangimu dengan setulus hati dan perasaanku. Tanpa aku ingat siapa kau dalam keluarga kita. Sungguh, ini patah hati terhebat yang harus aku lalui untuk yang kesekian kali karena kebodohanku sendiri. Terimakaih melepaskanku. Kau memberikan kepastian kepadaku melalui untaian kalimat yang kau katakan padaku.  Kalaulah kau tahu demi apapun ini sakit sekali.Rasa sakit yang sudah lama tidak aku lalui.    Untukmu. Kau tahu. Aku masi tahan melihatmu dari jauh. Aku bisa tahan kita menahan rindu karena jarak. Aku bisa

PATAH HATI II

 Maaf jika aku tidak lagi meresponmu. Mungkin kau akan menerka aku kenapa? Sungguh sakit sekali rasanya. Kita tak pernah macam ni. Meski kita sering sibuk masing - masing. Tapi ada komukasi walaupun singkat. Kali ini lain jadinya, aku terpaksa tidak bisa mengangkat vidio call mu. Ini tak biasa aku lakukan. Kau tau itu kan? Tapi ini harus aku lakukan. Meski rasanya nyesek sekali. Aku hanya ingin melatih agar jauh darimu. Sebab aku faham kita tidak bisa bersatu. Jangan menambah hayalan baru dalam permainan ini. Akan ada hati yang sangat terluka setelahnya. Aku sangat sayang padamu. Aku juga berhak bahagia tanpamu. Kau pasti tidak akan terima jika aku mengatakan kita akhiri saja semua permainan ini. Untuk itu cuma ini cara terbaik agar kita saling menjauh, sejauh mungkin. Aku selalu berdoa kau diprtemukan dengan yang terbaik. Aku juga berdoa agar aku mampu melupakanmu. Melupakan semua tentang kita. Semua hanya masa lalu. Toh 2tahun ini kita tak bisa jumpa. Jarak kita terlalu jauh. Meski k

PATAH HATI I

 Untuk kesekian kalinya ini harus aku alami. Bernama patah hati, entah mengapa sebodoh ini selalu terulang kembali. Dengan orang yang sama. Mungkin orang akan mudah mengatakan kok bisa. Kenapa gak belajar dari pengalaman kemaren ? Mereka tak akan tahu macamana rasanya harus melalui ini semua. Jujur mimpi kita hanya akan sebatas mimpi. Kau lagi - lagi membuatku mengantung tanpa terputus. Aku penat harus melalui hari - hari tanpa adanya kepastian. Aku bisa saja menunggumu beberapa lama lagi seperti maumu. Tapi, pernahkan kau berfikir bagaimana rasanya jadi aku? Harus menunggu tanpa kau pastikan kata kapan? Jika saja kita memutuskan semua ini sejak awal, ini tidak akan terjadi lagi. Sudah selalu ku katakan kita tidak akan pernah bisa bersatu. Apapun itu semua yang kita rasa harus kita padamkan. Namun, kau selalu saja membantahku. Kini aku yang harus melalui ini sendiri. Patah hatiku yang ku buat karena kesalahanku terlajur menyayangimu dengan sepenuh hatiku. Aku tidak ingin hubungan ini m

Kunci Surga "Ibu"

Ketika ada surga dan neraka Pastilah surga yang ingin kau tuju  Surga yang kau dambakan  Surga yang selalu kau rindukan  Tapi tau kah kau di mana letak kuncinya  Ia ada dalam baktimu pada ibumu  Ibu yang melahirkanmu  Yang mrawatmu dengan penuh kasih sayang dan keiklasan  Namun, sadarkah kau dengan tabiatmu itu  Memperlakukannya seolah tidak berharga  Hingga kau lupa untuk merawat surgamu  Kau sia - siakan begitu saja  Kau memang ahli ibadah  Tuhan tahu itu  Hey, ibadahmu saja tidak cukup Untuk membuka pintu surga  Tanpa restu dan doa ibumu  Semua akan sirna  Kembalilah meraih surgamu  Degan memuliakan ibumu