Kau
Mengapa kau tak yakin. Mengapa aku pun tak yakin. Padahal jelas sudah rasa itu sama - sama ada. Kita merasakan satu sama lain. Namun, terkadang kau membuatku seolah tak ada dalam hidupmu. Kau mengangapku semacam tumbuhan, bukan manusia yang berperasaan. Kadang kala kau membuatku menjadi seorang majikan.
Mengapa kau selalu membuatku semacam ini?
Mengapa kau selalu membuatku semacam ini?
Saat kau tak ada selama dalam kurun 1tahun. Aku tak pernah ambil peduli tentang kau secara langsung. Mesti dalam diam aku tak permah berhenti untuk tetap bisa meliahmu dari jauh. Ketika kau datang kembali setelah sekian lama, terkadamg kau menyanjungku. Tapi lebih sering kau mengacuhkanku.
Jika aku bercerta tentang orang lain. Kau mengalihkan dan terlalu cepat marah bahkan mengambil kesimpulan yang salah.
Hatiku layak untuk dijaga. Aku pun layak bahagia tanpa tersiksa oleh perilakumu.
Tapi aku bisa apa. Jika semua tak permah ada kejelasan dan masi sebatas dalam penantian yang tidak tahu akan berujung dimana.
Doaku tak permah putus untuk kebahagiaan yang ingin kita ciptakan. Walaupun Tuhan penentu segalanya.
Sungguh aku rindu. Sangat rindu. Merindumu dari kejauhan tanpa ada kata pertemuan.
Komentar