Postingan

Sisa - sisa Kebahagiaan di MEDAN 3

Hanya tersisa beberapa hari lagi di Medan. Seiap hari tak bisa tidur. Rasanya macam banyak kali yang dipikirkan. Kantong Mata semakin menghitam. Berat badan semakin naik akibat stres berat. Sudah mulai malas - malasan kerja. Seolah semua yang ku lakukan semua sekrang ini hanyalah sebuah fatamorgana. Gerakan yang penuh dengan kepura - puraan belaka. Ingin rasanya mulut ini menguapkan sesuatu. Namun, mengapa sungguh sulit. Aku dalam dilema yang begitu besar. Antara intra dan inter dalam diri. Siapa yang akan berkuasa atas diriku? Aku tak tahu. Hati ini sersa kosong. Pikiran ini semakin serabut. Setiap detik aku berfikir apa plan setelah ini, yang masi menjadi teka - teki. Meninggalkan zona nyaman itu sulit. Tapi bertahan juga tidak akan mungkin. Aku hanya inggin hidup tenang dalam sebuah kota yang nyaman. Dimana ada kota yang mampu melembutkan diriku. Membuat aku merasan nyaman dan akan bertahan lama. Ada dua pilihan yang masi kuragukan dalam hati ini. Kota ini atau

Sisa-sisa Kebahagiaan di MEDAN 2

Minggu ke 2 bulan Agustus....... Hari semakin cepat tanpa ku sadari. Ini sudah minngu ke 2. Hanya sedikit sisa untuk menuju hari pulang ke habitat. Aku semakin tak paham dengan diriku. Jika cuti semester aku pulang aku sanggat bahagia. Tapi, kali ini rasanya macam sedih dan masi berat meninggalkan Medan. Yang anehnya lagi pekerjaan yang sempat aku benci saat ini menjadi pekerjaan yang sulit ku tinggalkan. Ntah lah, awal - awal aku tak nyaman sama sekali. Bahkan aku meunggu hari kapan aku bisa pulang dan memulai hidup baru di kota yang baru. Kali ini lain, aku merasa berat meninggalkan pekerjaan, teman- teman, dll. Mungkin benar jangan terlalu membenci nanti kita akan suka. Ya lah, tidak mungkin ku pungkiri aku mulai menyukai dunia marketingku di witel medan. Pertempuran semakin asyik. Semakin banyak event. Semakin banyak bertemu dengan orang baik. Semakin bertambah ilmu. Tapi itulah, ini hanyalah sisa - sisa kebahagiaan saja. Bulan depan aku harus pergi juga dan melepas pekerjaan

Sisa-sisa Kebahagiaan di MEDAN 1

H-30...... Hanya tinggal beberapa minggu lagi aku akan meninggalkan kota ini. Jujur perasaan ku dalam waktu dekat ini semua bercampur aduk. Aku mengalami dilema besar dalam kehidupanku. Rasanya ini seperti 5 tahun lalu, sebelum aku ada di kota ini. 5 tahun lepas inilah yang kurasakan. Penuh dengan kalang kabut. Suasana hati tak menentu, pikiran kacau dsb. Inilah yang terjadi padaku saat ini. Jika aku mampu  meninggalkan Gombong untuk sambung belajar di Medan. Menggapa seolah aku tidak mampu meninggalkan Medan untuk memulai hidup baruku di kota lain ? Sekumpulan tanda tanya yang masih tersimpan.  Medan, Mungkin untuk sebagian orang kota ini bukan apa - apa. Tapi teruntuku pribadi kota ini sangat menyimpan kenangan yang belum mampu untuk ku lupakan. Kota yang sama sekali tak ku inginkan, tapi menjadi kota yang sulit untuk di tinggalkan. Beragam jenis manusia ada di kota ini. Beragam jenis makanan ada di kota ini.  Bagi sebagian orang Medan itu seram. Menurutku juga demikian. Ter

Rindu Kami dari Medan

Gambar

JAJANAN LEGEND

Gambar
"SATE ACI"  (RESEP SIMPEL MEMBUAT SATE ACI) Sate aci merupakan jajanan anak jaman 90'an. Dimana jajanan ini selalu nonggol di depan pintu gerbang sekolah. Mau di TK, SD, SMP, maupun SMA. Sate aci ini terkenal banget di daerah Gombong (Kebumen Jawa Tenggah). Salah satu jajanan SD yang sampe sekarang masih ada dan tetep eksis ya ini, sate aci gerobak ijo (ini gerobak si penjual sate aci dari zaman aku TK sampai aku sudah jadi Pekerja). Selalunya setiap kali aku pulang kampung aku gak bakal lupa buat menjajaki penjual sate aci yang ada di x-sekolah-sekolahku dulu. Nah berhubung, sekarang aku tinggalnya di Medan jadi di sini gak ada yang namanya makanan beginian. Kalau lagi rindu kayak gini aku cuma bisa buat sate aci seadanya buat ngobatin rasa kepengan. Yuk aku kasih tahu gimana resep simpel sate aci ala anak perantauan. Bahan - bahan : - Tepung aci atau kanji atau tapioka  - Bawang putih  - Air bersih (hangat) - Garam  - Gula - Kacang tanah  -

MEDAN PART II

RAYA KE-EMPAT DI KOTA INI  5 tahun aku mampu bertahan hidup di kota ini. Kota yang penuh dengan berbagai macam teka - teki. 2012 sd 2018, kakiku masi saja tertinggal di sini. Aku masih memijakan kisah klasik di kota ini. Dari awal sebelum kuliah dan masi bantuin tante di hotelnya hingga sekarang aku sudah Sarjana dan menjadi pekerja. Mungkin setelah ini kisah ku akan berganti. Bukan menceritakan tentang kota ini lagi, tapi kota lain yang akan kujajaki. Semoga saja. Ini lebaran ke 4 di kota ini. Sei mati, sungai mati itu arti dari nama tempat tinggalku di sini. Selama 4 tahun menjalani lebaran di kota ini, sedikitpun aku tidak merasa berkesan. Ntah lah, mengapa aku bisa mengatakan demikian. Memang itu kenyataan. Berbeda sekali dengan lebaran di kampung halaman yang selalunya suasana bulan romadhon itu selalu saja ramai. Aku ingat betul di kampungku kalau sahur selalu saja ada yang berkeliling kampung untuk membangunkan orang saur. Setelah itu kami ramai ke masjid untuk subuh b

MEDAN PART 1

MEDAN MENAKUTKAN .................... Bagaimana bisa ku melupakan kota ini. Semua kenangan terlalu banyak sekali tertinggal di kota ini. Kota yang seram, kota yang rusuh, kota yang penuh cinta kasih. Mngkin sebentar lagi aku benar - benar akan meninggalkan kota ini dengan berat hati.  Awal pertama aku  merasa takut meninggalkan kampung halaman untuk datang ke sini. Namun, disebabkan cita - cita aku terpaksa meninggalkan kota kelahiran demi kota ini. Aku yakin akan ada hal baru yang akan aku dapatkan dari sebuah kota yang aku takuti. Ternyata benar, begitu banyak yang aku dapatkan disini. Kesedihan, kesengsaraan, dan kebahagiaan.  UNIMED.  Universitas Negeri Medan, di sinilah kakiku melangkah untuk merebut sebuah toga dengan susah payah. Dari pada awal, kampus ini sama sekali tidak ku kenal, bahkan   bukan tujuanku. Namanya saja sangat asing dan belum pernah ku dengar sebelumnya. Tapi, atas rekomendasi seseoranglah akhirnya aku bisa kuliah di universitas ne