Postingan

Terimakasih Team PKKP Kebumen

Gambar
Terimakasih Team PKKP Kebumen Februari 2019, aku mengawali pendaftaran Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda (PKKP) Jawa Tengah, khususnya di Kab Kebumen. Tempat dimana aku dilahirkan. Sampai akhirnya pertengahan Februari aku dinyatakan lolos sebagai Pemuda Pelopor perwakilan Kab Kebumen beserta 13 kawan yang lainnya. Sebelum aku berjumpa dengan mereka team PKKP Kebumen, aku merasa tidak ada kawan disini. Sebab hampir 7 tahun aku hidup di Kota Medan.   Dengan tiba – tiba aku harus kembali ke Kebumen karena alasan orangtua. Awalnya aku sulit beradaptasi kembali dengan lingkungan asalku, mungkin hingga hari ini aku masi merasa canggung. Namun, seketika berubah setelah pertemuan dengan mereka. Mereka memberi warna yang baru. Mereka team PKKP Kebumen. Yang aku tak sangga kalaulah mereka akan membuat aku tersenyum kembali. Aku seperti bisa tertawa bersama serta melakukan banyak hal di dalam pekerjaan maupun di luar jam kerja bersama mereka. Suasana hati hidup kembal

3 Bulan Sudah

3Bulan sudah aku meninggalkan kota itu. Kota Medan yang penuh dengan berbagai macam kenangan. Aku benar-benar pergi dan tak kembali. Tapi sesekali aku akan datang berkunjung ke kota itu sekedar berlibur, bukan menetap seperti dulu. Serpihan kenangan 7th lepas masi belum bisa kulupakan. Bahkan mungkin aku tak akan mampu untuk melupakannya. Dari awal memilih Universitas, sampailah aku mendapatkan pekerjaan. Semua masi sangat terkemas rapi dalam inggatanku. Seandianya waktu dapat diputar, aku tak inggin datang ke sana. Sebab sekali aku datang kemudian aku jatuh cinta, tapi pada akhirnya aku harus pergi meninggalkan. Bukan mudah berada diposisiku. Harus belajar dan pergi jauh dari orangtua. Kemudian beradaptasi dengan lingkungan asing. Tidak mengenal siapa pun di sana. Seorang teman pun dulu aku tak punya. Hinggalah akhirnya aku mampu menyesuaikan diri dengan segala yang ada. Aku memulai menerima takdirku, inilah pilihanku. Yang  aku perjuangkan demi sebuah cita-cita. Kota itu buk

Sisa - sisa Kebahagiaan di MEDAN 3

Hanya tersisa beberapa hari lagi di Medan. Seiap hari tak bisa tidur. Rasanya macam banyak kali yang dipikirkan. Kantong Mata semakin menghitam. Berat badan semakin naik akibat stres berat. Sudah mulai malas - malasan kerja. Seolah semua yang ku lakukan semua sekrang ini hanyalah sebuah fatamorgana. Gerakan yang penuh dengan kepura - puraan belaka. Ingin rasanya mulut ini menguapkan sesuatu. Namun, mengapa sungguh sulit. Aku dalam dilema yang begitu besar. Antara intra dan inter dalam diri. Siapa yang akan berkuasa atas diriku? Aku tak tahu. Hati ini sersa kosong. Pikiran ini semakin serabut. Setiap detik aku berfikir apa plan setelah ini, yang masi menjadi teka - teki. Meninggalkan zona nyaman itu sulit. Tapi bertahan juga tidak akan mungkin. Aku hanya inggin hidup tenang dalam sebuah kota yang nyaman. Dimana ada kota yang mampu melembutkan diriku. Membuat aku merasan nyaman dan akan bertahan lama. Ada dua pilihan yang masi kuragukan dalam hati ini. Kota ini atau

Sisa-sisa Kebahagiaan di MEDAN 2

Minggu ke 2 bulan Agustus....... Hari semakin cepat tanpa ku sadari. Ini sudah minngu ke 2. Hanya sedikit sisa untuk menuju hari pulang ke habitat. Aku semakin tak paham dengan diriku. Jika cuti semester aku pulang aku sanggat bahagia. Tapi, kali ini rasanya macam sedih dan masi berat meninggalkan Medan. Yang anehnya lagi pekerjaan yang sempat aku benci saat ini menjadi pekerjaan yang sulit ku tinggalkan. Ntah lah, awal - awal aku tak nyaman sama sekali. Bahkan aku meunggu hari kapan aku bisa pulang dan memulai hidup baru di kota yang baru. Kali ini lain, aku merasa berat meninggalkan pekerjaan, teman- teman, dll. Mungkin benar jangan terlalu membenci nanti kita akan suka. Ya lah, tidak mungkin ku pungkiri aku mulai menyukai dunia marketingku di witel medan. Pertempuran semakin asyik. Semakin banyak event. Semakin banyak bertemu dengan orang baik. Semakin bertambah ilmu. Tapi itulah, ini hanyalah sisa - sisa kebahagiaan saja. Bulan depan aku harus pergi juga dan melepas pekerjaan

Sisa-sisa Kebahagiaan di MEDAN 1

H-30...... Hanya tinggal beberapa minggu lagi aku akan meninggalkan kota ini. Jujur perasaan ku dalam waktu dekat ini semua bercampur aduk. Aku mengalami dilema besar dalam kehidupanku. Rasanya ini seperti 5 tahun lalu, sebelum aku ada di kota ini. 5 tahun lepas inilah yang kurasakan. Penuh dengan kalang kabut. Suasana hati tak menentu, pikiran kacau dsb. Inilah yang terjadi padaku saat ini. Jika aku mampu  meninggalkan Gombong untuk sambung belajar di Medan. Menggapa seolah aku tidak mampu meninggalkan Medan untuk memulai hidup baruku di kota lain ? Sekumpulan tanda tanya yang masih tersimpan.  Medan, Mungkin untuk sebagian orang kota ini bukan apa - apa. Tapi teruntuku pribadi kota ini sangat menyimpan kenangan yang belum mampu untuk ku lupakan. Kota yang sama sekali tak ku inginkan, tapi menjadi kota yang sulit untuk di tinggalkan. Beragam jenis manusia ada di kota ini. Beragam jenis makanan ada di kota ini.  Bagi sebagian orang Medan itu seram. Menurutku juga demikian. Ter

Rindu Kami dari Medan

Gambar

JAJANAN LEGEND

Gambar
"SATE ACI"  (RESEP SIMPEL MEMBUAT SATE ACI) Sate aci merupakan jajanan anak jaman 90'an. Dimana jajanan ini selalu nonggol di depan pintu gerbang sekolah. Mau di TK, SD, SMP, maupun SMA. Sate aci ini terkenal banget di daerah Gombong (Kebumen Jawa Tenggah). Salah satu jajanan SD yang sampe sekarang masih ada dan tetep eksis ya ini, sate aci gerobak ijo (ini gerobak si penjual sate aci dari zaman aku TK sampai aku sudah jadi Pekerja). Selalunya setiap kali aku pulang kampung aku gak bakal lupa buat menjajaki penjual sate aci yang ada di x-sekolah-sekolahku dulu. Nah berhubung, sekarang aku tinggalnya di Medan jadi di sini gak ada yang namanya makanan beginian. Kalau lagi rindu kayak gini aku cuma bisa buat sate aci seadanya buat ngobatin rasa kepengan. Yuk aku kasih tahu gimana resep simpel sate aci ala anak perantauan. Bahan - bahan : - Tepung aci atau kanji atau tapioka  - Bawang putih  - Air bersih (hangat) - Garam  - Gula - Kacang tanah  -